Tulisan ini ditulis karena ada
pertanyaan di Blog PLN Watampone mengenai anggaran penyelenggaraan Kuis “The
Next One” ini. Karena panjang, dari pada ditulis di kolom komentar, jawaban
pertanyaan tersebut diulas pada tulisan
ini.
Tempat Kuis The Next One berada
di ruang utama Kantor PLN Area Watampone, kalau dalam tulisan sebelumnya (banjir di kantor area) disebut sebagai bagian depan
yang merupakan ruangan bagian Pelayanan Pelanggan Area, dan biasa menjadi
tempat acara doa pagi. Sehingga langkah pertama yang dilakukan adalah “menyingkirkan”
meja kursi yang ada, dengan tenaga anggota Tim OPI, sehingga biayanya gratis. Selanjutnya
menggelar karpet, kebetulan Kantor PLN Watampone memiliki 10 buah karpet
permadani, sehingga biaya sewa karpet gratis. Untuk biaya jasa angkut dan penggelaran
dilakukan sendiri oleh Tim OPI, sehingga biaya yang dikeluarkan gratis.
Karpet tempat acara kuis telah tergelar rapi pada malam hari sebelum pelaksanaan |
Kuis “The Next One” edisi kali
ini bertemakan “Gunung tidak perlu tinggi, yang penting ada dewanya. Sungai
tidak perlu dalam, yang penting ada naganya”. Tema dan nama kuis seperti
umumnya acara, ditulis dalam “Backdrop” acara. Untuk “Backdrop” acara kuis
digunakan spanduk ukuran 4 x 1.5 Meter. Desain spanduk dibuat oleh Mas Anggih,
salah seorang anggota dari TIM OPI, sehingga biaya desain gratis. Biaya pencetakan
spanduk sendiri di Kota Watampone sebesar Rp. 210.000,-.
“Backdrop” acara
kuis sudah terpasang sejak malam hari sebelum pelaksanaan
|
Untuk semaraknya acara, music back
sound, dan sound system disiapkan secara khusus dan serius. Peralatan sound
system menggunakan sebagian dari inventaris kantor, dan sebagian pinjaman dari
Pak Unding (Alih Daya di Kantor Area Watampone). Karena berasal dari inventaris
kantor dan pinjaman maka biaya untuk peralatan sound system gratis. Proses kreatif
untuk menjadi “DJ” dilakukan oleh Mas Aditya, salah seorang pegawai yang baru
bergabung dengan PLN Watampone. Dalam melaksanakan Audio Mixer tersebut, Mas
Adit menggunakan laptop milik Mas Weda, sehingga biayanya pun gratis.
Persiapan Audio Mixer
oleh Mas Adit pada H-1
|
Untuk soal kuis disusun sendiri oleh
TIM OPI. Berhubungan anggota TimOPI terdiri dari semua bidang yang berada di
PLN Area Watampone, maka pembuatan soal dilakukan oleh anggota Tim OPI sesuai
bidang masing-masing. Setiap bidang ditargetkan membuat soal sebanyak 30. Pertanyaan
dari bidang masing – masing dikumpulkan menjadi satu untuk disortir sesuai
dengan klasifikasinya. Sehingga biaya yang dikeluarkan gratis. Untuk pencetakan
lembar soal dilakukan sendiri menggunakan fasilitas kantor, sehingga biaya yang
dikeluarkan pun gratis.
Mbak Inggrit, Mas
Aji, dan Mas Anggih sedang melakukan penyortiran soal serta pencetakan
|
Saat upacara bendera HUT RI
ke-69, sebagian TIM OPI menjadi petugas upacara. Adapun yang menjadi petugas
antara lain : Pak Bakhtiar sebagai Pembaca Doa dan Mbak Carlita sebagai
Protokol Upacara. Sementara anggota TIM OPI yang lain sebagai peserta upacara.
Ki-ka : Pak Bakhtiar
(pembaca doa), Ibu Andi Sutra (Ajudan), dan Mbak Carlita (Protokol Upacara)
|
Ka-ki : Mas Weda, Mas Aji, Mbak Wella, dan Mas Anggih saat menjadi peserta upacara |
Setelah acara halal bihalal,
peserta upacara mendapatkan snack, sebagai sarapan selepas upacara karena upacara
di mulai sangat pagi. Biaya snack ditanggung oleh manajemen sebagai konsumsi
kegiatan upacara HUT RI ke-69. Agar tidak berebut, kesempatan ini dioptimalkan
juga oleh tim OPI untuk pengkondisian sebelum pelaksanaan kuis. Peserta melakukan
registrasi terlebih dahulu di pintu masuk ruang depan, yang dikawal oleh Mbak
Annisa dan Mbak Inggrit, ketika masuk baru diberikan snack oleh Mbak Wella dan
Bu Andi Sutra. Selanjutnya peserta dipersilahkan duduk secara rapi di lokasi
kegiatan kuis “The Next One”.
Mbak Annisa mengawal
meja registrasi di pintu sebelah kanan
|
Mbak Inggrit mengawal
meja registrasi di pintu sebelah kiri
|
Mbak Wella dan Bu Andi Sutra mengawal pembagian snack |
Pada saat pelaksanaan acara kuis “The
Next One”, para anggota tim OPI berbagi tugas sesuai dengan kompetensi dan
minatnya masing-masing. Ada yang jadi MC atau pembawa acara, ada yang jadi
seksi dokumentasi merangkap pengarah acara, ada yang jadi “DJ”, dan ada juga yang
jadi Juri pengawas. Pertama-tama peserta kuis diatur tempat duduknya, kemudian
diberikan dua lembar kertas, warna merah dan warna kuning.
Mbak Carlita sebagai MC mulai mengarahkan peserta untuk merapikan barisan |
Pak Bakhtiar dan Mbak Inggrit menjadi seksi dokumentasi dari arah backdrop kuis “The Next One” |
Mas Anggih dan Mas
Weda dengan bersungguh – sungguh menjadi petugas dokumentasi
|
Mbak Annisa, Mbak
Wella, dan Mas Weda sedang berdiskusi sebelum pelaksanaan kuis
|
Peserta berbaris rapi dan mulai dibagikan kertas
|
Sejenak menikmati teh kotak sambil menunggu kuis dimulai |
Kuis dibagi menjadi tiga buah
babak. Babak yang pertama adalah pertanyaan “benar atau salah”. Bila pertanyaan
yang dibacakan oleh MC benar, maka peserta akan mengangkat kertas warna merah.
Sebaliknya bila pertanyaan yang dibacakan MC salah, maka peserta akan
mengangkat kertas warna kuning. Pertanyaan pertama yang dibacakan oleh Mas Aji,
“ada tiga buah warna dalam logo PLN yaitu Merah, kuning, dan hijau”…………. Benar atau
Salah Kawan Pintar..??
Pak Azis Haring
(Asman TE) “mengalah” di pertanyaan pertama dengan mengangkat kertas warna
merah
|
Pertanyaan ke dua yang dibacakan
oleh Mbak Carlita, “PLN Area Watampone membawahi 2 kabupaten yaitu Kabupaten
Bone dan Kabupaten Sengkang”………… perlu diketahui wilayah kerja PLN Area
Watampone meliputi dua kabupaten yaitu Kabupaten Bone yang beribukota di Kota Watampone
dan Kabupaten Wajo yang beribukota di Kota Sengkang. Ternyata masih banyak
peserta yang terjebak oleh pertanyaan ini, termasuk Supervisor Administrasi
Rayon Sengkang, salah satu rayon yang berada di Kabupaten Wajo.
Pak Sangkala (MR Sengkang) “mengalah”
di pertanyaan ke dua dengan mengangkat kertas yang berwarna merah
|
Setelah beberapa pertanyaan di
babak “benar salah”, selanjutnya adalah pertanyaan pilihan ganda. Bila peserta
menjawab pilihan A, maka peserta mengangkat kertas berwarna merah. Bila peserta
menjawab pilihan B, maka peserta mengangkat kertas berwarna kuning. Pertanyaan yang
paling “mematikan” alias yang menggugurkan banyak peserta, adalah pertanyaan
yang diajukan oleh Mbak Carlita yaitu “Jumlah digit Nomor ID Pelanggan adalah
A. 12 digit atau B. 11 digit”. Hampir separuh peserta tereliminasi.
Jumlah peserta yang
menjawab A dan B hampir seimbang untuk pertanyaan jumlah digit Id Pelanggan
|
Jumlah peserta yang
tersisa setelah pertanyaan jumlah digit Id Pelanggan
|
Setelah pertanyaan pada babak
pilihan ganda, jumlah peserta sudah semakin sedikit. Selanjutnya acara memasuki
pada babak ke tiga yaitu pertanyaan essay. Peserta diminta menuliskan jawaban
di atas kertas yang telah disediakan. Mari kita nikmati keseruannya.
Mas Aji dan Mbak
Carlita berdiskusi untuk menentukan pertanyaan pertama pada babak ke tiga
|
Peserta yang tersisa
pada babak essay dan bersiap untuk menjawab pertanyaan “Kapan Hari Listrik
Nasional diperingati”
|
Mbak Ati satu-satunya
Alih Daya yang tersisa di Delapan Besar. Di kejauhan Mas Agus dan Mas Anggih
larut dalam ketegangan kuis
|
Empat peserta yang
lolos dari pertanyaan “Berapa BP Pasang Baru untuk daya 900VA”
|
Dua peserta yang
lolos dari pertanyaan “Nama-nama KP yang berada di bawah Rayon Tellu Boccoe”
|
Peserta
yang telah tereliminasi tampak menikmati ketegangan pertanyaan akhir di kuis “The
Next One” |
Setelah babak demi babak,
pertanyaan demi pertanyaan, akhirnya terseleksi peserta yang menjadi juara 1, juara
2, dan juara 3. Hadiah untuk juara ke 3 adalah Rice Cooker senilai dua ratus
ribuan. Sedangkan untuk hadiah juara ke 2 adalah kompor gas senilai tiga ratus
ribuan. Hadiah utama untuk juara pertama adalah handphone senilai lima ratus
ribuan. Bila ditambah dengan hadiah hiburan untuk peserta terheboh, tim dengan
yel-yel terbaik, dan tim terkreatif, maka jumlah anggaran yang dibelanjakan
oleh TIM OPI sekitar satu koma satu juta rupiah.
Pak Hardi selaku KLC
Baru menyerahkan hadiah kepada para pemenang
|
Dari jalinan cerita di atas total
kebutuhan anggaran untuk penyelenggaraan kuis “The Next One” adalah sebesar
satu juta tiga ratus ribu rupiah. Sumber dana menggunakan kas OPI Watampone. Besar
rupiah yang digunakan rasanya sangat sebanding dengan kemeriahan yang
didapatkan pada kuis “The Next One”. Apalagi bulan Agustus adalah bulan “HUT”
(Hari Ulang Tahun) di PLN Area Watampone, karena banyak sekali yang berulang
tahun. Selain HUT RI ke-69, Mas Ardik, Mas Agus, Mas Cahyo, Mas Anggih, Mbak
Wella, dan Pak PLT MAWP, ternyata juga merayakan ulang tahunnya di Bulan
Agustus ini. Selamat ulang tahun dari kami Tim Area Watampone untuk Negara
Republik Indonesia dan kawan – kawan yang berulang tahun di bulan Agustus ini…….
Ki-ka (berdiri) : Mas
Aji, Mas Ardik, Mbak Inggrit, Mbak Wella, Mas Agus, Mbak Carlita dan Mas
Aditya.
(duduk) : Mas Anggih, Mas Weda, dan Mbak Annisa
|
semoga ke depan OPI makin mantap dan maju, go...go...go... Tim OPI watampone
BalasHapus