(Sebuah
interpertasi dari Presentasi mbak Selva Inggrit Winedar, berjudul Evaluasi
Gangguan Feeder Cokro tanggal 19 Mei 2014)
Feeder, dalam kamus bahasa inggris,
bisa diterjemahkan sebagai orang yang memberi makanan kepada binatang, atau
tempat makanan binatang, atau pembantu, atau pengisi. Namun bagi PLN, Feeder
atau Penyulang, adalah Jaringan PLN yang berfungsi menyalurkan listrik dengan
tegangan 20.000 Volt, dari Gardu Induk menuju Gardu Distribusi. Nantinya di
Gardu Distribusi ini listrik diubah tegangannya menjadi 380 Volt atau 220 Volt,
untuk disalurkan kepada pelanggan umum. Ada juga yang disalurkan kepada
pelanggan dengan level tegangan masih 20.000 Volt, makanya disebut dengan
pelanggan khusus.
Feeder atau Penyulang yang keluar
dari Gardu Induk (GI), berjumlah lebih dari satu, seperti Gardu Induk (GI)
Bone, yang berada di jalan Poros Bone – Makassar (ada di sebelah kiri jalan,
kalau kita berangkat dari Bone menuju Makassar), ada 7 (tujuh) buah Feeder.
Penamaan sebuah Feeder, untuk GI Bone, merujuk kepada daerah/tempat yang
disuplai listriknya oleh Feeder tersebut. Untuk GI Bone ada Feeder Cokro,
Mesjid Agung, Bajoe, Biru, Uloe, Bandara, dan Ulaweng.
Sebuah Feeder secara Fisik, dapat dilihat dalam
bentuk : tiga buah kawat (kabel) sejajar, jarak antar tiang kurang lebih 40 s.d
50 meter, dan berada di pinggir jalan. Misalkan Feeder Cokro, kalau kita
berjalan dari GI Bone, di jalan Poros Makassar – Bone, dengan arah menuju Bone,
maka Feeder Cokro adalah tiga buah kawat (kabel) sejajar yang berada di kiri
jalan, yang berada di sebelah bawah.
(Catatan
: yang berada di atas adalah Feeder Bajoe, sementara di kanan jalan sebelah
atas adalah Feeder Masjid Agung, sedang yang di bawah kanan jalan adalah Feeder
Biru….ingat, ingat, ingat : jalannya dari GI Bone menuju ke Kota Watampone ya,
jangan terbalik)
Begitu sampai perempatan Mesjid
Agung, Feeder Cokro belok kanan, menyusuri jalan HOS Cokroaminoto, lurus terus
sampai dengan tugu pahlawan. Selanjutnya belok kiri ke arah kantor PLN Area
Watampone di Jalan Jendral Sudirman, yang di dalamnya ada GH (Gardu Hubung)
Biru.
Baru dari kantor PLN Area Watampone,
Feeder Cokro pecah menjadi dua jurusan. Satu jurusan dari GH Biru belok kanan,
menyusuri Jalan Jendral Sudirman menuju arah Palete, tepatnya disamping Korem
belok kanan, menyusuri jalan Kawerang, sedikit serong ke Kiri, selanjutnya
lurus sampai ujung di Tanjung Palete. Oh iya, Ada percabangan menuju Campalagi di
pertigaan Sungai Musi-Sungai Kapuas.
Satunya lagi, dari GH Biru belok
kiri, menyusuri jalan Jendral Sudirman, lurus terus menuju arah Pattiro. Jadi
kalau anda tinggal di BTN Bone Biru indah Permai, berarti anda disuplai
listriknya dari Feeder Cokro….
Dengan panjang Feeder Cokro seperti
ilustrasi di atas, bisa dibayangkan, bila terjadi gangguan jaringan PLN di
Tanjung Palette atau Campalagi, maka pelanggan di sekitar Kantor PLN Area
Watampone, bahkan di sekitar STAIN akan merasakan dampaknya, alias ikut mati
listrik atau padam.
Seperti malam itu, senin dini hari, 19
Mei 2014, jam 00.45 WITA, saat hujan deras ditemani angin kencang, dan petir
menggelegar, mengguyur Kota Watampone sejak malam sebelumnya, Feeder Cokro arah
Palette padam dari GH Biru. Nggak lama kemudian, jam 00.47 WITA, setelah sempat
berkedip, akhirnya Feeder Cokro trip atau mati listrik dari GI Bone….artinya
STAIN dan sekitarnya ikutan mati listrik….
Beruntung, di tengah cuaca
hujan-angin-petir, diliputi kegelapan lewat tengah malam itu, saat enak-enaknya
tidur lelap itu, ada kawan pintar yang peduli, serta berbaik hati kepada PLN
Area Watampone, dengan menginformasikan bahwa ada pohon tumbang menimpa
jaringan PLN di daerah Waetuo. Berkat bantuan informasi dari kawan pintar
tersebut, maka petugas-petugas PLN Area Watampone bisa bergerak cepat dalam
memulihkan kembali listrik agar menyala kembali.
Jam 00.49 WITA, Feeder Cokro arah
Palette diisolir dari GH Biru, sehingga Feeder Cokro dari GI Bone s.d GH Biru,
dan dari GH Biru s.d arah Pattiro, bisa menyala kembali.
Jam 01.15 WITA, setelah hasil
pengusutan jaringan oleh petugas dinyatakan aman, maka LBS (semacam saklar
untuk jaringan dengan tegangan 20.000 Volt) Cempalagi dan LBS Palette dilepas,
untuk mengisolir arah gangguan. Sehingga feeder Cokro s.d kedua LBS tersebut
(meliputi jalan Jendral Sudirman, Jalan Kawerang, Sebagian Jalan Sungai Musi,
dan sebagian Jalan Sungai Kapuas) bisa menyala kembali.
Jam 01.30 WITA, setelah daerah
Cempalagi dinyatakan aman, LBS Cempalagi dimasukkan, sehingga daerah Cempalagi
dan sekitarnya sudah menyala listriknya kembali.
Sayangnya, gerak cepat tersebut
terhambat oleh Masalah utama yang menjadi penyebab padam listrik malam itu. Di
tiang ke-99 dari LBS Palette, ada pohon
tumbang yang menimpa Jaringan SUTM 20.000 Volt PLN, akibatnya jaringannya rusak
berat. Terpaksa dilakukan pelepasan Jumper di main line Feeder Cokro, untuk
bisa menyalakan listrik, sebelum lokasi kerusakan tersebut.
Setelah berjibaku di tengah kegelapan
malam, dan derasnya hujan pada dini hari itu, untuk melakukan pelepasan jumper,
sekitar jam 02.15 WITA sekitar 8 gardu sebelum titik kerusakan, sudah menyala
kembali listriknya. Jadi bila kawan pintar tinggal di BTN Timurama II, maka
listrik baru menyala pada jam tersebut.
Melihat kondisi kerusakan jaringan yang
terjadi, serta kondisi cuaca (hujan + angin + petir) yang tidak memungkinkan
untuk melakukan perbaikan jaringan, maka diputuskan pelaksanaan perbaikan
setelah sinar mentari bersinar. Artinya listrik dari titik kerusakan sampai
dengan ujung di Tanjung Palette masih padam. Yap….sekitar 10 gardu distribusi
atau sekitar 1.976 kawan pintar yang tinggal di daerah setelah titik kerusakan
sampai dengan tanjung palette, harus merasakan mati listrik alias padam sampai
dengan kerusakan selesai diperbaiki….
Setelah mentari bersinar, setelah
cuaca membaik, inilah penampakan kerusakan jaringan PLN akibat tertimpa pohon
yang tumbang itu :
![]() |
Kawat (Kabel) 20.000 Volt berhamburan tertimpa pohon
|
![]() |
Sudut pandang lain Kawat (Kabel) 20.000 Volt
berhamburan tertimpa pohon
|
![]() |
Pohon tumbang membuat kawat (kabel) menyentuh tanah
|
![]() |
Kondisi pohon roboh yang menimpa Jaringan PLN di
sekitar titik kerusakan
|
Bisa dilihat bagaimana ternyata jaringan PLN Area Watampone tidak berdaya menghadapi “kekuatan alam”. Begitu tidak berdayanya jaringan PLN menghadapi “kekuatan alam”, sehingga saat sebatang pohon tumbang akibat sambaran petir, ada sekitar 1.976 kawan pintar yang harus menanggung padam listriknya.
Padamnya pun sangat-sangat lama,
proses perbaikan jaringan yang dipimpin langsung oleh Pak Syafaruddin (Manajer Rayon Hasanuddin), proses pembersihan reruntuhan pohon-pohon yang
bertumbangan di titik kerusakan, butuh waktu sampai dengan jam 16.05 WITA. Tapi
itu belum berarti listrik bisa menyala kembali. Karena tadi sudah dilaksanakan
pelepasan jumper, maka harus dilakukan penjumperan kembali, agar listrik menyala
kembali.
Akibatnya 8 (delapan) gardu yang
sempat menyala pada jam 02.15 WITA, harus padam kembali jam 16.05 WITA karena
LBS Palette harus dibuka untuk proses penjumperan (kalau tidak dibuka,
berbahaya, petugas-petugas PLN bisa kena “stroom” saat menjumper).
Proses penjumperan selesai jam 17.30
WITA, dan listrik menyala kembali setelah LBS Palette dimasukkan. Yap…..ada
1.976 kawan pintar yang harus mengalami mati listrik dari jam 00.45 WITA sampai
jam 17.30 WITA, atau padam listrik selama 16 jam 45 menit. Sebuah waktu padam
atau mati listrik yang sangat lama nyaris 17 jam.
Kami dari PLN Area Watampone, memohon
maaf yang sebesar-besarnya atas ketidaknyamanan kawan pintar yang tinggal di
daerah Tanjung Palette dan sekitarnya. Mohon maaf atas kelemahan kami, sehingga
kawan pintar yang tinggal di daerah tersebut harus merasakan listrik mati
selama 17 jam.
Sebuah kenyataan dan harus diakui
oleh PLN Area Watampone, bahwa Jaringan PLN tidak berdaya untuk menghadapi
“Kekuatan Alam”, butuh pertolongan Allah dari doa-doa para kawan pintar
sehingga jaringan PLN tetap handal dan tidak terjadi mati listrik…..
Wahai para kawan pintar, kami mohon maaf
bila mengalami mati listrik. Kami harus mengakui begitu lemahnya jaringan PLN
menghadapi “kekuatan alam”, untuk itu para kawan pintar, mohon doakan kami
sehingga jaringan PLN tetap handal, dan tidak terjadi mati listrik.
Mohon doakan kami agar Allah
menjauhkan “kekuatan alam” yang tidak sanggup jaringan PLN hadapi….mohon doa
kawan pintar untuk kami, PLN Area Watampone….
Jarak antar kabel aaac harizontal 20kv antara R ke S dan S ke T berapa cm y pak ??
BalasHapus