(“behind the sceen” Foto laporan pak Syafarudin (Manajer Rayon
Hasanudin – PLN Area Watampone) di grup BBM Asman & Man Rtg WTP)
Awalnya, ketika melihat Sebuah Foto
dari Grup BBM Asman & Man Rtg WTP ini, masih ada “sesuatu” gitu (maklum
melihatnya hanya sepotong-potong, dan kurang konsen). Sebuah Foto yang
dikirimkan oleh Pak Syafarudin (Manajer Rayon Hasanudin) ke Grup BBM ini,
memang multi-tafsir kalau membaca judulnya “masih di Passippo”. Kira-kira Apa
pendapat kawan pintar kalau melihat Foto berikut :
Kalau para kawan pintar berpikir itu
adalah Kelompk pecinta alam yang sedang berlatih menyeberangi sungai, atau para
Mahasiswa baru sedang di”pelonco” oleh para seniornya dengan menyeberangi
sungai, maka pikiran kita sama. Karena hanya sekilas, sepotong-potong, dan
kurang konsen, Foto dokumentasi di atas terlihat seperti penyebrangan sungai
yang umum dilakukan para pecinta alam.
Tapi setelah dirangkaikan dengan Foto
selanjutnya, mau nggak mau, ternyata harus ada yang diubah. Persepsi dan
prasangka awal harus dikoreksi. Kalau nggak percaya, para kawan pintar
perhatikan Foto berikut :
Mau nggak mau, bisa nggak bisa,
pikiran atau prasangka kita harus dikoreksi, dan diperbaiki. Ngapain juga
kelompok pecinta alam, “menggotong tangga” segala. lagian setega-teganya
senior, rasanya nggak mungkin menyuruh mahasiswa baru mengangkat tangga di
tengah derasnya air sungai seperti di atas….betul kan kawan pintar ? ….betul,
betul, betul, jawab ipin kalau ditanya…. : )
Dari jenis tangga yang diangkat,
sebenarnya para kawan pintar sudah bisa menebak siapa mereka kan ? masak nggak
tahu ? …Yap, betul, mereka para petugas PLN di garis depan yang sedang
“Nyeberangkan peralatan di tengah derasnya air sungai”, seperti judul Foto yang
dituliskan pak Syafarudin (Manajer Rayon Hasanudin) di grup BBM tersebut.
Semuanya makin jelas setelah
dirangkaikan dengan Foto yang berikutnya, termasuk alasan para petugas PLN di
garis depan itu, rela berenang bersama peralatan, di tengah derasnya arus
sungai itu….
Dari judul Fotonya saja “Banjir di
Passippo menyebabkan beberapa tiang miring”, sudah terjelaskan apa alasan para
petugas PLN di garis depan itu seperti dua foto di atas. Yap para Petugas PLN
di atas rela berenang menerjang banjir, dengan satu alasan yaitu memperbaiki
Jaringan PLN yang rusak (tiangnya pada miring akibat aliran banjir) agar
listrik satu gardu di desa Passippo yang padam bisa menyala kembali.
Pemerataan pembangunan kelistrikan,
dan memerdekakan seluruh rakyat Indonesia dari kegelapan, memang membutuhkan
pengorbanan. Bukan hanya saat pembangunan awalnya saja, tapi juga pengorbanan
pada saat operasi dan pemeliharaannya, seperti yang harus dilakukan para
petugas PLN di garis depan di atas. Para petugas PLN Rayon Hasanudin itu harus
berenang menerjang banjir agar listrik di Passippo menyala kembali…
Jaringan listrik yang rusak akibat
terjangan banjir di Passippo tersebut, merupakan proyek pembangunan Lisdes
(Listrik Pedesaan) yang baru dioperasikan di tahun 2013. Artinya para Kawan
Pintar yang tinggal di sana baru merasakan merdeka listrik satu tahunan ini.
Makanya pak Syafarudin beserta anggota-anggotanya, begitu melihat kondisinya
memungkinkan, rela berenang menerjang banjir untuk menyalakan satu gardu di Passippo
tersebut.
Oh iya kenapa nama pak Syafarudin
disebut berkali-kali ya ? Kawan Pintar perlu lebih teliti sedikit, adanya
Foto-Foto di atas, tentu ada yang mengambil kan ya ? artinya kalau mengambil
Foto sedekat itu, mau nggak mau kan harus “nyebur” juga ke sungai, betul nggak
? yap untuk menyemangati para petugas PLN di garis depan Rayon Hasanudin, pak
Syafarudin, yang Manajer Rayon itu, turut berenang menerjang banjir, tentu
bukan sekedar mengambil gambar saja, tapi agar listrik satu gardu di Passippo
itu menyala kembali.
Pak Syafarudin, merupakan Manajer
Rayon yang paling senior di PLN Area Watampone. Bapak kelahiran 1964 atau sudah
setengah abad persis ini, dan bergabung di PLN sejak tahun 1985. Pak Syafarudin
sudah bertugas sebagai Manajer Rayon Hasanudin sejak bulan Desember 2009. Selama
menjabat Manajer Rayon Hasanudin, beliau sudah ketemu empat orang Manajer Area
(Pak Agung Murdifi, Pak Firman Ansyari, Pak Atmoko Basuki, dan pak MAWP yang
sekarang…..mohon maaf pesan sponsor, belum boleh
sebut nama),
jadi kebayang betapa seniornya beliau. Hebatnya di posisi beliau sekarang, dan
di usia beliau, masih mau “nyebur” untuk berenang menerjang banjir…..
Kalau melihat urutan foto di atas,
maka tulisan blog ini tidak perlu sepanjang ini, tapi kan terlanjur diketik,
jadi….lanjut…..
Kok bisa terjadi ya? maklum karena
kurang konsen, plus kurang pengalaman, setelah dievaluasi ternyata melihat
fotonya dari atas, alias dari foto yang terakhir dikirimkan pak Syafarudin ke
Grup BBM….memang pengalaman tidak bisa dibohongi, pak Syafarudin yang sudah
malang melintang di PLN selama 31 tahun, tentu berbeda dengan kami yang
pengalamannya masih bisa dihitung dengan jari tangan.