Inilah “Gawean
Besar” Ketiga Tim OPI. “Gawean Besar” yang paling menguras emosi Tim OPI. Sejak
dari perencanaan, konsep acara, bahkan pada saat pelaksanaan penuh “Ketegangan”
yang mengaduk-aduk emosi Tim OPI. Kalau sudah membaca tulisan sebelumnya
(Sesuatu yang tak lagi sama sejak ada OPI di PLN Area Watampone), tentu kawan
pintar sudah tahu jalannya rapat di PLN Area Watampone. Tapi ada hal yang
khusus pada rapat evaluasi kinerja Bulan Juni 2014. Kembali Pak MAWP membuat
kejutan dengan menginstruksikan Tim Kinerja untuk presentasi. Meski Via email
karena Pak MAWP sedang cuti, instruksi itu cukup untuk membuat Tim Kinerja
menjadi “GALAU”.
Gimana tidak
“GALAU”, Tim Kinerja diinstruksikan untuk menyampaikan usulan penilaian pejabat
/ pegawai yang menjadi unit asuhannya. Hal yang sensitif, apalagi menyangkut
penilaian yang ujung-ujungnya adalah besaran uang IKS. Tim OPI pun sempat
ketar-ketir, maklum beda generasi. Anggota Tim OPI rata-rata masih muda dan
masa kerjanya belum melebihi hitungan jari tangan. Sementara anggota Tim
Kinerja semuanya senior dan pernah menjadi pejabat struktural.
Beda generasi
itu menimbulkan sedikit GAP komunikasi, tapi itulah kejutan yang diinginkan
oleh Pak MAWP. Dengan menyatukan Tim OPI dan Tim Kinerja dalam satu rapat,
komunikasi diantara kedua tim beda generasi itu menjadi lebih cair. Tim OPI
dipaksa oleh Pak MAWP untuk “bersilat lidah” dan menyusun strategi untuk
berkomunikasi dengan Tim Kinerja.
Untunglah berkat
kerendahan hati para Tim Kinerja dan kesungguhan hati para Tim OPI, instruksi
Pak MAWP bisa dilaksanakan. Sebelumnya sempat ada “Ketegangan” antara Tim OPI
dan Tim Kinerja karena target kinerja dibuat oleh Tim OPI. Ada perasaan
seolah-olah pekerjaan Tim Kinerja sudah diambil alih oleh Tim OPI. Padahal itu
disengaja oleh Pak MAWP, agar perencanaan target kinerja dan pengendalian
realisasi dilaksanakan oleh tim yang berbeda, agar pelaksanaannya lebih Fair.
Kesulitan
terbesar adalah Tim Kinerja belum pernah mengikuti rapat ala OPI, terutama
masalah denda keterlambatan. Mbak Inggrit dan Mbak Wella yang menjadi petugas
debt collector sempat dibuat “GALAU”. Berikut penampakan rapat yang penuh
dengan “Perjuangan” Tim OPI:
Peserta rapat evaluasi kinerja (Manajer Rayon dan Pegawai Kantor Pelayanan) Bulan Juni 2014 |
Setelah rapat
dimulai, seperti biasa ternyata salah satu anggota Tim Kinerja yaitu Pak H.
Kaseng terlambat selama 65 menit, karena ada pekerjaan yang harus diselesaikan
tetapi tidak meminta ijin kepada pimpinan rapat. Selain itu Ibu Hj. Dharmawati
baru masuk setelah istirahat karena ada keperluan tapi tidak minta ijin
pimpinan rapat. Hal inilah yang membuat Mbak Wella dan Mbak Inggrit “GALAU”. Soalnya
besaran uang denda keterlambatannya sangat besar, sungkan lagi. Karena Pak H.
Kaseng adalah bapak kos dari Mbak Wella dan Mbak Inggrit.
Tapi yang
namanya hukum tetap harus ditegakkan, Alhamdulillah dengan kebesaran hati Pak
H. Kaseng dan Bu Hj. Dharmawati, aturan denda tetap bisa diterapkan. Rekor
penerimaan pendapatan Tim OPI dari denda di rapat tersebut, yang mencapai Rp
781.000,-.
Seluruh peserta rapat dengan serius mendengarkan presentasi
|
Tapi yang lebih heboh pada saat presentasi Tim Kinerja
karena sudah menampilkan usulan penilaian berdasarkan kinerja sampai dengan
bulan Mei 2014. Ada yang bengong, ada yang ngakak, tapi lebih banyak yang
terkejut alias shock berat, termasuk yang presentasi.
Pak H. Nasrum orang yang paling sibuk karena menjabat
sebagai Tim Kinerja dan KLC Tim OPI
|
Pak H. Kaseng (Bapak kosnya Mbak Inggrit dan Mbak Wella)
sedang mempresentasikan hasil penilaian sepuluh unit asuhannya
|
Pak Hasyim dengan nada kalem dan tenang juga mempresentasikan
hasil kinerja sepuluh unit asuhannya
|
Setelah semua Tim Kinerja presentasi acara dilanjut dengan
Deklarasi PLN Bersih (ada ditulisan sebelum ini). Kemudian dilanjutkan dengan pemilihan
peserta rapat terbaik. Ini fotonya:
Pak Sangkala Nukra (MR Sengkang), Pak Nasrul Ansar (MR Patangkai)
dan Pak Azis Haring (Asman TE) berhak mendapatkan dua buah batang coklat karena
terpilih menjadi peserta rapat terbaik
|
Panitia terbaik: Mbak Inggrit (MC Rapat) dan Mbak Carlita
(Notulen + Instruktur PLN Bersih)
|